Cara Semesta Bekerja Bergantung Dirimu
Dalam hidup semua yang diharapkan tidak bisa di atur, tidak bisa sesuai dengan rencana, perkara setiap rencana selalu meleset, setiap rasa yang silih berganti, setiap waktu yang termakan hari. Saya pernah membaca sebuah tulisan bahwa setiap pribadi itu bekerja sebagai hulu dan hilirnya maka semuanya akan bermuara pada diri masing-masing.
Terlepas dari semua itu manusia terlalu sibuk memperhatikan masa lalu, seperti meratapi apa yang belum tercapai, meratapi apa yang pergi, meratapi penyesalan-penyesalan, atau bahkan menangisinya. Tanpa disadari orang lain sudah merencankan masa depan atau bahkan telah memulai membangun masa depannya itu sendiri sementara banyak yang hanya sibuk pada masa dimana hanya bisa di ingat namun tidak bisa di perbaiki.
Memulai memang sulit terlebih sendirian, mengenang memang mudah hanya perlu memory dan sedikit waktu menyendiri namun penyesalan itu selamanya.
Mengatakan hal seperti ini pun juga sangat sulit karena manusia yang masih terjebak dalam luka yang sama yang tak pernah di beritahukan kepada siapaun adalah manusia yang paling 'tersakiti'. Tetapi hak untuk berubah ada pada setiap manusia itu adalah pilihan; tergantung apa ia memilihnya atau meninggalkannya begitu saja. Jalan menuju kebaikan memang sangat sepi. Selain banyak rintangan juga butuh pengorbanan dan air mata.
Kejam terhadap diri sendiri harus dilakukan, memaksa diri untuk keluar dari kebiasan yang buruk karena semua itu atas dasar agar kembali bersinar.
Jadi apa yang dilakukan saat itu hasil nya entah baik atau buruk akan bermuara pada dirinya sendiri, maka tidak ada satu orang pun yang mau dirinya sendiri celaka, right? maka selamat berjuang untuk lakukan perubahan pada diri sendiri agar cara semesta bekerja baik untukmu!
Komentar
Posting Komentar