SAATNYA MALAM MERENGGUT SENJA
Hari ini walaupun sinar senja samar-samar masuk melewati
celah jendela tapi warna nya tetap merona. Hujan yang turun hampir setiap hari
menyebabkan senja tak kunjung datang, meski begitu senja selalu ada cara untuk
menggantikan malam.
Malam yang dingin, sunyi, dan sedikit sendu menghantarkan
perasaan-perasaan anak manusia kepada alam seperti rintihan malam meminta untuk di
dengarkan, samar-samar namun sering, tak jelas dan penuh kejutan.
Bagi beberapa orang, perasaan tertentu kadang tidak mudah
hilang walau sebetulnya beberapa hal dalam hidup berjalan lancar seperti
biasanya. Namun ada satu hal yang entah apa penyebabnya meniggalkan sedikit
kecemasan dan sesak di dada.
Beberapa orang adalah pemain peran terbaik, setiap hari
menggunakan topeng membukanya hanya kalau ia seorang diri, membungkusnya dengan
senyuman seakan semua baik-baik saja, dan bersedih seakan ia paling sakit.
Pernah suatu hari dengan keadaan kosong berjalan di
kerumunan melihat orang-orang berlarian kesana kemari sembari tergesa-gesa,
sebetulnya mereka yang seperti itu juga mungkin sedang gundah, sedang cemas,
sedang menunggu, atau akan menjemput sesuatu entah itu hal yang menyenangkan
atau hal yang tidak di harapkan di dunia ini yang seperti ini menandakan kalau ‘kita’ tidak sendiri.
Saat orang sedang berjalan dengan perasaan sedih ada di
sudut jalan sana juga sedang menangis terisak-isak, pun saat yang lain sedang
berlari menuju kebahagiaan di gedung itu juga sedang merayakan kebahagiaan.
Percaya lah ‘kita’ tidak benar-benar menanggungnya
sendirian, angkat bahu dan kepala mu esok matahari masih bersinar. Hari akan
selalu berganti.
Hari semakin cepat berlalu, pergantian malam selalu jadi hal
yang mengasyikan, di penghujung senja dan malam pernah terfikir kalau hidup itu
pilihan. Maka kalau perasaan tidak baik-baik saja muncul itu karena salah pilih
atau sedang di uji?
Apa pun itu, hidup adalah sebuh jalan panjang menuju 1 tujuan. Akan selalu
ada kerikil, jalan yang licin, berkelok, atau jalan buntu. Atau jalan yang
terlewati melalui kebun bunga, sungai yang terhampar luas, dan hutan yang
rimbun.
Setiap jalan yang terlewati penuh dengan kejutan dan
keistimewaan, yang semestinya kita ambil hikmahnya. Agar di perjalnanan lain ‘kita’
telah memiliki bekal yang cukup.
Saat malam merenggut senja, saatnya anak manusia berjalan ke hari berikutnya meninggalkan yang salah menuju hari lain untuk melakukan yang terbaik.
Komentar
Posting Komentar