Jakartaku, Bisa Kah Kita Kembali Seperti Sedia Kala?
Suasana langit hari ini pun mendung, sebetulnya sudah dua hari ini mendung menyelimuti gedung-gedung pencakar langit di jakarta kesayangan kita ini. Satu dan lain hal suasana seperti ini membuat perasaan menjadi lebih sendu, dan tiba-tiba rindu. Kemudian sesaat berfikir dan menghela nafas.
'ah tuhan....bisakah aku hanya merasa seperti ini saja untuk sesaat?'
Di kota besar yang mahal itu bukan cuma dalam hal 'kebutuhan hidup' yang mahal itu 'kebebasan perasaan dan pikiran'. Semakin dewasa setiap orang memiliki tujuan dan hidupnya sendiri tak jarang beberapa orang memilih menyendiri saja mereka berfikir semua orang itu adalah musuh dan ancaman. Pun ada yang bergerombol itu hanya karena tak bisa kesepian dan tuntutan, tapi mereka tak benar-benar percaya satu sama lain.
Perasaan hidup hanya sebatas bernafas tapi tidak merasakan hidup yang sesungguhnya. Dimana saat kau tertawa itu karena sesuatu hal yang lucu, atau saat kau tersenyum itu karena kau menyukai sesuatu, atau saat kau menyapa orang itu karena sifat aslimu yang humble.
Rasanya bosan melihat gelagat manusia yang saling sapa, melempar senyuman, bahkan bersenda gurau hanya sebatas formalitas, atau kau sampai tidak menjadi dirimu sendiri agar disukai orang lain?
Beberapa saat kau bisa menghadpinya bahwa itu semua baik-baik saja. Semakin lama kau bisa terbiasa atau kau muak dengan semuanya?
Kota ini kadang begitu membosankan jika semua orang hanya menjadi orang lain. Bisa kah kita kembali normal seperti sedia kala?
Bahwa hidup itu lebih bermakna jika kita bersama-sama.
Kembali ke kota serang aja bel. KKM lagi.
BalasHapustapi sama kalian semua ya balik ke serangnya haha
Hapus